Tari Rantak Kudo Berasal Dari Daerah

Tari Rantak Kudo Berasal Dari Daerah

Sejarah asal usul tari tradisional rentak kudo

Sinopsis tari rentak kudo

Sinopsis tari rentak kudo

Perkembangan tari rentak kudo
– Di Indonesia banyak tersebar aliran tangan kanan dan juga keyakinan yang tidak bisa dilepaskan bermula usia masyarakatnya yang beraneka ragam. Masuknya peka agama mainstream ternyata tidak membuat mahajana meluputkan aliran kepercayaan yang diwariskan kepada mereka bermula nenek moyang mereka. Keseleo satu sebab keyakinan- keyakinan tersebut masih tegar terlatih dengan baik sampai momen ini yaitu karena keagamaan tersebut terbalut makanya sebuah karya seni yang menjadi identitas dari suatu distrik. Keseleo satunya adalah Tari Rentak Kudo yang berasal dari daerah Hamparan Rawang, Kerinci, Jambi.

Sesuai dengan namanya, Tari Rentak Kudo yaitu sebuah nama karya seni nan positif tarian tradisional yang menghentak- hentak tanah seperti seekor kuda. Tarian ini galibnya digelar untuk memestakan hasil penuaian masyarakat sekitar. Namun bukan langka lagi, ketika kemarau tingkatan awam juga menggelar Tari Rentak Kudo sebagai sarana do’a kepada Almalik sebaiknya menaruh hujan angin.

Masyarakat Kerinci yakni umum nan lalu menghargai seni dan budaya yang cak semau didaerahnya, sehingga Tari Rentak Kudo pun memiliki makna yang sakral kerjakan masyarakat setempat. Karena bagi umum Kerinci, Tari Rentak Kudo biasanya dipentaskan kerjakan melestarikan budaya pertanian dan kemakmuran publik misal wujud keunggulan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa baik intern hal masa subur ataupun kerumahtanggaan musim kemarau kerjakan memohon berkah hujan.

Cuma lamun memiliki tujuan misal kerangka syukur kepada Tuhan, Tari Rentak Kudo termasuk tari yang punya nilai misterius. Tidak jarang setiap kali digelar pergelaran Tari Rentak Kudo, penari dirasuki oleh makhluk halus dan bertingkah laku aneh. Keadaan inilah yang menjadikan ketika Tari Rentak Kudo digelar, harum kemenyan pun enggak rumpil harum tercium disekitar tempat pengelaran.

Baca juga :  Untuk Menciptakan Peluang Pasar Pengusaha Kecil Dapat Menciptakan Produk Yang

Kendatipun sudah lalu lama menjadi keimanan masyarakat, namun belum ada asal- usul yang dapat menjelaskan Tari Rentak Kudo suka-suka di Kerinci. Bersumber banyaknya tulisan yang membahas tentang disko ini, namun belum ada yang gemuk menjelaskan tentang asal- usulnya. Hal ini terjadi karena probabilitas telah lamanya Tari Rentak Kudo ini terserah di Kerinci sehingga belum dapat dipecahkan asal usulnya. Namun disisi lain, selain teori tentang sudah lamanya tali peranti ini berkembang, terdapat juga kelalaian dari sisi manusianya yang tidak memiliki kepedulian terhadap asal usul seni tari ini sehingga seiring masa berlalu tidak ada yang mampu memecahkannya.

Tari Rentak Kudo yang dempet kaitannya dengan tanda syukur terhadap karunia Tuhan dalam permukaan perkebunan, terkadang juga dipentaskan lega ketika acara penikahan adat di Kerinci. Pertukaran ini siapa menjadi sebuah mandu tersendiri bikin masyarakat Kerinci untuk melestarikan Tari Rentak Kudo. Karena awalnya Tari Rentak Kudo doang dilaksanakan sejumlah periode dalam setahun masa ini Tari Rentak Kudo dapat majuh digelar dalam waktu yang berdekatan.

Tari Rentak Kudo lain hanya dikenal dikalangan masyarakat Kerinci di Jambi, doang lagi dikenal dikalangan masyarakat Minangkabau. Secara awam usaha dansa semenjak kedua tempat ini tidak jauh berbeda. Yang berbeda hanya pada saat pegelarannya tetapi. Karena Tari Rentak Kudo di Kerinci dipertunjukan dengan musik, dan buaian nan digdaya pantun- kelong tradisional sedangkan Tari Rentak Kudo di Minangkabau namun diiringi dengan instrumen musik saja.

Diluar berpokok kebutuhannya, Tari Rentak Kudo yaitu keimanan yang sudah lama terserah pada masyarakat Kerinci sehingga masuknya tanzil agama Mainstream tidak bisa mendinginkan keyakinan ini. Tapi setidaknya keimanan ini mengajarkan kita akan sesuatu bahwa manusia tidaklah bisa pemaafan dari Tuhan kerumahtanggaan bentuk kehidupan apapun. Sehingga manusia harus gelojoh mendekatkan diri kepada-Nya. Walaupun cara erat dengan Tuhan dilakukan dengan cara nan berbeda- tikai di setiap provinsi, namun intinya adalah suatu, bahwa sukma cucu adam sangat terikat oleh pereka cipta-Nya.

Baca juga :  Wakil Indonesia Yang Ikut Menandatangani Deklarasi Bangkok Adalah

Tata letak tari rantak kudo

Komposisi dari Tari Rantak Kudo dimainkan dengan diiringi perabot nada gendang dan di iringi maka itu nyayian yang berilmu pantun-pantun, peristiwa ini farik dengan Tari Rantak berpangkal Minangkabau nan hanya diiringi perlengkapan musik. Para penari terdiri berusul pria dan wanita yang menari dengan gerakan yang khas, yaitu perikatan berasal gerakan pencak “langkah tigo” (“Persiapan Tiga”) dan tari. Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran setanggi tradisional upacara ritual yang membuat bedaya semakin khidmat kerumahtanggaan geraknya, bahkan sekali-kali cak semau di antara penari yang mengalami kesambet.

Di Indonesia masa ini, dansa ini biasanya dipentaskan intern programa-acara kebiasaan dan programa resepsi ijab nikah adat Kerinci. Pelecok satu lirik lagu di dalam pantun yang bersahut-sahutan adalah : “Tigeo dili, empoak tanoh rawoa. Tigeo mudik, empoak tanoh rawoa” (Bahasa Indonesia: “Tiga di Mulut sungai, Empat dengan Kapling Rawang. Tiga di Mudik, Empat dengan Tanah Rawang”). Lirik tersebut mengobrolkan sebuah kisah plong zaman kakek moyang tungkai Kerinci dahulu kala, di kala tadbir para Depati (Adipati), Lahan Hamparan Rawang merupakan pusat pemerintahan, pusat kota dan peradaban di kala itu, yaitu dalam skop Depati 8 helai reja yang berpusat di Hiang (Depati Atur Bumi) dimana Persil Hamparan Rawang merupakan bekas duduk bersama (pertemuan penting intern adat Kerinci).

Gerakan tari rentak kudo

Adapun gerak tarinya di ambil dari propaganda terlak silat seperti: langkah tigo, menjulur dan berseling.

Iringan musik tari rentak kudo

Alat musik nan digunakan adalah rebana besar, nan di iringi oleh vokalis yang cangap disebut dengan pengasuh. Adapun syair yang dinyanyikan berupa pantun-pantun lagu, yang disesuaikan dengan acaranya. Irama pada dansa ini substansial nada yang berirama rentak gembira. Semua peronggeng, penonton, musikus dan pengasuh secara spontanitas ikut menari.

Baca juga :  Nilai Dari Sin 315 Derajat Adalah

Seragam tari rentak kudo

Tarian ini enggak memiliki kostum yang telah ditentukan, kostum yang digunakan adalah kostum nan digunakan oleh penari, penonton, dan musikus saat acara tersebut berlantas. Rata-rata setiap kelompok tari n kepunyaan kostum yang ditentukan koteng.

Tari Rantak Kudo Berasal Dari Daerah

Source: http://budaya-indo.com/sejarah-asal-usul-tari-tradisional-rentak-kudo

You May Also Like