Suatu Molekul Mrna Mempunyai Urutan Triplet Basa Nitrogen

Suatu Molekul Mrna Mempunyai Urutan Triplet Basa Nitrogen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia nonblok

Tabel kodon dan protein yang disandikan

Kodon
(kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas perantaraan tiga nukleotida berurutan^[1]
yang menyandi suatu asam amino tertentu^[2]
sehingga sering disebut sebagai kodon triplet.^[3]
Asam amino yang disandikan misalnya metionin makanya urutan nukleotida ATG (AUG sreg RNA).^[3]
Banyak asam amino yang disandikan oleh makin berpokok satu jenis kodon.^[4]
Kodon kreatif pada molekul mRNA.^[5]
Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas penyandi nan diapit makanya
kodon awal
(AUG) dan
kodon akhir
(UAA, UAG atau UGA), ruas ini disebut gen.^[6]
Kodon plong molekul mRNA boleh menyandi senderut-bersut amino dengan bantuan terjemahan kodon maka itu tRNA.^[5]
Setiap tRNA membawa satu variasi asam amino sesuai dengan tiga urutan nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada pada simpul antikodon tRNA.^[5]
Antikodon mengarih diri secara komplementer pada kodon di mRNA, sehingga bersut amino yang dibawa makanya tRNA sesuai dengan kodon yang suka-suka pada mRNA.^[5]
wanti-wanti genetik ditransalsi kodon demi kodon dengan cara tRNA membawa asam-cemberut amino sesuai antikodon yang komplementer dengan kodon dan ribosom melekatkan asam-asam amino tersebut menjadi suatu kalung polipeptida.^[5]
Ribosom menambahkan tiap asam amino nan dibawa oleh tRNA ke ujung kalung polipeptida yang sedang tumbuh.

Kodon awal dan kodon akhir

[sunting
|
sunting sumur]

Kodon awal
merupakan kodon permulaan yang diterjemahkan puas saat translasi atau disebut sekali lagi kodon inisiasi (AUG yang menyandikan metionin).^[7]
Selain kodon inisiasi, bikin memulai translasi diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno kerjakan pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (positif tiga macam zat putih telur).

Menurut Gordon et al. (2019)
Kodon pengunci
merupakan salah satu berpunca tiga kodon, ialah UAG, UAA maupun UGA.^[8]
Kodon akhir disebut pula kodon perhentian yang tidak menyandikan cemberut amino.^[8]
Kodon akhir menyebabkan proses translasi berjarak dengan pertolongan faktor pemuasan cak bagi melepas ribosom.^[8]

Kegunaan

[sunting
|
sunting sumur]

Sintesis protein

[sunting
|
sunting sumber]

Kode genetik membawa informasi tentang bujuk asam amino yang dibutuhkan oleh protein. Pesiaran ini dibawa maka dari itu gen tertentu. Variasi warta yang bakir di dalam kode genetik faktual cara pengkodean pujuk nukleotida pada DNA alias RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Basa nitrogen menentukan pemberitaan di privat kode genetik pada rantai DNA yang akan menentukan ikatan asam amino.^[9]

Referensi

[sunting
|
sunting perigi]

^

(Inggris)
Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000).
An Introduction to Genetic Analysis.
University of British Columbia, University of California, Harvard University
(edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Genes as determinants of the inherent properties of species. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses rontok
2010-08-17
.
^

(Inggris)
Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000).
An Introduction to Genetic Analysis.
University of British Columbia, University of California, Harvard University
(edisi ke-7). W. H. Freeman. hlm. Glossary – Codon. ISBN 0-7167-3520-2. Diakses tanggal
2010-08-17
.
^
^a
^b

Yuwono T. 2005.
Ilmu hayat Molekuler. Jakarta: Erlangga.
^

(Inggris)Dale JW & Park SF. 2004.
Molecular genetics of Bacteria. Chichester: John Willey & Sons Ltd.
^
^a
^b
^c
^d
^e

Campbell NA, Reece BJ, Mitchell LG. 2002.
Biologi. Jakarta: Erlangga
^

Jusuf M. 2001.
Genetika I: Struktur dan Ekspresi Gen. Jakarta: Sagung Seto
^

(Inggris)Touriol C, Bornes S, Bonnal S, Audigier S, Prats H, Prats AC, Vagner S. 2003. Generation of protein isoform diversity by alternative initiation of translation at non-AUG codons.
Biol.
Cell
95 (3-4): 169–78
^
^a
^b
^c

(Inggris)Maloy S. 2003.
Microbial Genetics Course. San Diego University
^

Susilawati dan Bachtiar, Falak. (2018).
Ilmu hayat Dasar Integral
(PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 156. ISBN 978-602-6879-99-8.