Berisi Hal Apa Sajakah Tulisan Tentang Teori Musik Bagaimana Sistematikanya
Berisi Hal Apa Sajakah Tulisan Tentang Teori Musik Bagaimana Sistematikanya
Teori Musik
Teori musik
merupakan cagak ilmu yang menjelaskan unsur-molekul musik. Silang guna-guna ini mencakup pengembangan dan penerapan metode cak bagi menganalisis maupun menggubah musik, dan keterkaitan antara notasi musik dan darah musik.
1. Notasi Musik
Notasi musik
adalah sistem penulisan karya irama. Dalam notasi musik, irama dilambangkan maka dari itu
not
(walaupun kadang istilah
irama
dan
titinada
saling dipertukarkan penggunaannya). Tulisan musik biasa disebut
partitur.
Notasi irama kriteria waktu ini adalah notasi balok, yang didasarkan pada paranada dengan lambang bagi tiap nada menunjukkan durasi dan ketinggian nada tersebut. Tinggi musik digambarkan secara vertikal sedangkan waktu (ritme) digambarkan secara horisontal. Durasi nada ditunjukkan dalam ketukan.
Terdapat pula rencana notasi lain, misalnya not kredit yang juga digunakan di negara-negara Asia, terdaftar Indonesia, India, dan Tiongkok.
A. Notasi Balok
a. Notasi Gregorian sediakala notasi balok
Notasi Gregorian, ditemukan oleh Paus Agung Gregori sreg tahun 590, adalah tadinya penulisan musik dengan titinada balok. Namun Notasi Gregorian belum terserah panjang nada (dinyanyikan sesuai perasaan penyanyi) dan masih dengan balok not yang 4 baris.
Gambar diambil : http://id.wikipedia.org/wiki/Notasi_musik
b. Elemen-unsur Notasi balok
Not balok nan sekarang ini mutakadim sempurna sekali buat nada dibandingkan Notasi Gregorian.
Kerumahtanggaan notasi balok, sistem paranada bersurih lima digunakan seumpama dasar. Bersama dengan kenyataan mengenai tempo, ketukan, dinamika, dan instrumentasi yang digunakan, not ditempatkan plong paranada dan dibaca terbit kiri ke kanan. Durasi nada dilambangkan dengan angka not yang berbeda-beda, sedangkan tinggi irama dilambangkan dalam posisi not secara vertikal puas paranada. Interval (jarak) dua not yang dipisahkan satu garis paranada (yaitu makmur pada dua spasi yang mepet) sebagaimana digambarkan pada ilustrasi di samping merupakan selang antara terts(3), sedangkan jeda antara not pada spasi dengan not lega garis adalah interval sekunde. Keunggulan Kunci pada awal paranada menunjukkan tataran nada nan diwakili oleh garis dan spasi pada paranada tersebut. Pada buram di samping, Pusat G digunakan, merepresentasi bahwa garis kedua dari pangkal menyimbolkan nada
g¹. Dengan demikian, selang antara terts pada gambar di samping adalah padanan nada
a1–c2
, sedangkan interval sekunde adalah pasangan nada
a1–b1
. Not-not nan melambangkan tinggi musik di luar lingkup kelima garis paranada boleh digambarkan dengan menggunakan garis bantu yang diletakkan di atas atau di dasar paranada.
Gambar diambil : http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Sistem_not_Sekunde_Terts.PNG
c. Cara Penggunaan Notasi Balok
Penggunaan notasi balok dijelaskan dalam teoretis yang diambil mulai sejak bagian semula karya Johann Strauss,
An der schönen blauen Donau
yang disederhanakan
Gambar diambil : http://id.wikipedia.org/wiki/Kebat:Blue_danube_easy.svg
- Di sebelah kiri atas plong awal lagu kebanyakan ditempatkan petunjuk tempo (yaitu kelajuan lagu), seringkali dalam bahasa Italia, yang di sini menunjukkan “tempo waltz”. Selain itu sekali lagi terdapat penunjuk metronom kerumahtanggaan satuan BPM (beats per minute), di sini 142 ketukan masing-masing menit.
- Cap birama menunjukkan ritme lagu. Ponten di adegan atas tanda ketukan menunjukkan jumlah ketukan saban mentrum, sementara itu angka di bawah menunjukkan nilai titinada per mentrum. Tanda birama 3/4 di sini menunjukkan bahwa terdapat tiga ketukan privat birama, satu ketukan kuat diikuti dua ketukan lemah, dan per ketukan bernilai titinada seperempat.
- Garis ketukan merupakan pemisah antarbirama.
- Pada bagian sediakala paranada terdapat resep-G yang menandakan bahwa garis kedua dari bawah melambangkan nada
g¹
(berfrekuensi sekitar 418 Hz). - Logo mula utama yang di sini terdiri dari dua jenama mula
kres
puas garis nada c dan f menunjukkan bahwa kedua nada tersebut dinaikkan setengah irama dalam semua oktaf (dimainkan umpama irama cis dan fis) serta menunjukkan bahwa karya irama berkepentingan bertangga nada D mayor atau B minor. - Not pertama adalah titinada seperempat dengan nada d1, dengan dinamika (nyaring lembutnya celaan)
mf
(bahasa Italia,
mezzo forte: agak nyaring). Dapat dilihat bahwa titinada tersebut langsung diikuti garis birama walaupun tiga ketuk privat mentrum tersebut belum selesai. Dengan demikian, karya ini dimulai bukan dengan ketukan purwa bertekanan, melainkan dengan ketukan ketiga litak dalam satu birama pembuka (anacrusis). - Not kedua pula merupakan not seperempat dan bernada d1
yang jatuh pada birama mula-mula dalam mentrum berikutnya. - Tanda
legato
menghubungkan not d1
tersebut dengan titinada fis1
dan a1, menandakan bahwa ketiga titinada tersebut harus dimainkan secara
legato
(berlapis-lapis). - Lega birama berikutnya terdapat not setengah bernada a1
berdurasi dua ketukan. - Berikutnya terdapat not seperempat dengan dua penasihat titinada pada posisi nada fis2
dan a2, menandakan bahwa kedua nada tersebut harus dimainkan bersamaan. Di atas titinada tersebut terdapat tanda
staccato, melambangkan bahwa not tersebut harus dimainkan secara
staccato
(terpisah nyata dari not sebelum dan sesudahnya). - Keunggulan diam seperempat menandakan bahwa enggak ada nada yang dimainkan sejauh (dalam hal ini) satu birama.
- Di pangkal tiga birama bungsu terletak tanda
decrescendo, melambangkan bahwa pada ketiga birama tersebut terdapat perubahan dinamika, yaitu dimainkan lebih melembut (dapat sekali lagi ditulis
decresc.
atau
dim., diminuendo).
Berisi Hal Apa Sajakah Tulisan Tentang Teori Musik Bagaimana Sistematikanya
Source: http://mengenal-musik.blogspot.com/2011/01/teori-musik.html