Baris Ketiga Dan Keempat Pantun Berupa
Baris Ketiga Dan Keempat Pantun Berupa
Liputan6.com, Jakarta
Spesies-variasi pantun perlu kamu pelajari agar dapat mengerti dan membuatnya sendiri. Bagaikan keseleo suatu karya sastra yang masih tersohor sebatas saat ini, kelong makin berkembang sebagai media artikulasi pesan dengan permainan perkenalan awal-alas kata.
Puisi lama sudah dikenal luas dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun pun biasa digunakan dalam upacara rasam di berbagai daerah, hiburan, atau pengajuan wanti-wanti bijak. Pantun dapat dibuat oleh siapa sekadar.
Pantun yakni salah satu varietas puisi lama. Kelong yakni puisi yang masih terikat makanya persajakan, pengaturan saf intern setiap stanza, jumlah kata privat setiap larik, serta musikalitas puisi yang habis diperhatikan.
Berikut Liputan6.com rangkum mulai sejak berbagai sumber, Paru-paru (29/9/2021) tentang tipe-macam kelong.
Mengenal Puisi lama
Pantun berasal terbit bahasa Minangkabau Patutun, yang berguna petuntun. Menurut Kamus Ki akbar Bahasa Indonesia, kelong ialah buram puisi Indonesia (Jawi), tiap bait (kuplet) lazimnya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap baris kebanyakan terdiri atas catur kata, baris pertama dan baris kedua biasanya buat tumpuan (sampiran) saja dan jajar ketiga dan keempat merupakan isi.
Kelong enggak sahaja kata-kata yang mempunyai rima dan irama saja, namun ialah rangkaian kata yang luhur kerumahtanggaan memvisualkan cangap, kasih rajin, dan rindu kesirikan penuturnya. Makara, pantun adalah karya sastra nan kreatif dan padat kandungan makna.
Begitu juga nan mutakadim disebutkan sebelumnya, pantun terdiri berpunca penyangkut dan isi. Penyangkut adalah dua bait mula-mula pantun, nan biasanya terkait dengan tunggul, mencirikan budaya agraris masyarakat, dan tidak ada hubungan dengan bagian kedua yang meyampaikan masud pantun. Sementara itu, dua baris terakhir puisi lama adalah isi, yang adalah tujuan bersumber pantun tersebut.
Dulunya puisi lama dikenal sebagai karya lisan saja, namun sekarang mutakadim banyak kelong yang juga ditulis. Bikin lebih memahami mengenai kelong, ia tentunya teradat mengenali ciri-ciri dan diversifikasi-jenis pantun yang banyak. Melihat contohnya sekalian sekali lagi bisa membuatmu bertambah memahami tentang salah satu tipe tembang lama ini.
Ciri-Ciri Pantun
Sebelum memaklumi varietas-jenis pantun, kamu wajib mengenali ciri-cirinya terlebih dahulu. Puisi lama memiliki kebiasaan terikat dalam penciptaanya karena termasuk dalam puisi lama. Sebuah pantun bisa dikenal dari ciri-ciri pantun itu sendiri. Ciri-ciri pantun tersebut antara enggak:
1. Terdiri berbunga catur baris, setiap baris terdiri mulai sejak minimal 8 kata dan maksimal 12 pengenalan.
2. Ciri-ciri kelong yang mudah dikenali adalah bersajak akhir dengan hipotetis a-b-a-b dan a-a-a-a
3. Terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Dua baris purwa disebut dengan ampaian, gantungan selalu kali berkaitan dengan umbul-umbul dan umumnya tak punya koneksi dengan bagian kedua nan mengutarakan maksud selain untuk mengantarkan rima syair. Darurat isi berlambak pada lajur ketiga dan keempat nan berisi pesan atau makna utama dari sebuah pantun.
4. Lega puisi lama enggak terletak label perekam, farik dengan syair atau karya sastra lainnya. Hal ini karena sangat penyebaran pantun dilakukan secara lisan.
Unsur-Partikel Kelong
Dalam sebuah pantun memiliki 2 partikel pembentuk yang perlu kamu pahami, yaitu:
1. Partikel Intrinsik
Elemen intrinsik adalah unsur yang bersumber mulai sejak struktur pantun itu sendiri. Partikel intrinsik dalam pantun terdiri semenjak dedengkot, tema, amanat, setting atau latar arena dan waktu, plot alias alur, dan lain sebagainya. Atom intrinsik yang bisa menjadi ciri khas bersumber suatu pantun yaitu rima. Rima dalam puisi lama memiliki sufiks yang seimbang sehingga bisa menerimakan taktik tarik khas bagi para pendengarnya.
2. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah elemen yang terbit dari asing struktur pantun. Partikel ekstrinsik ini bisa dikatakan bak meres belakang ataupun keadaan tertentu nan mendasari pembuatan pantun. Zarah ekstrinsik merupakan unsur yang dahulu berguna bikin menentukan isi pantun. Unsur ini diperlukan lakukan membantu berbagai unsur intrinsik yang merupakan struktur pantun itu sendiri. Molekul ekstrinsik internal suatu puisi lama dapat aktual kebiasaan, norma dan nilai nan bertindak di umum, serta biografi maupun latar birit pembuat puisi lama. Unsur ekstrinsik bisa digunakan untuk menyasarkan tren bahasa dan makna yang terdapat di kerumahtanggaan isi kelong.
Jenis-Jenis Pantun dan Contohnya
Berlandaskan isinya, pantun terdiri bermula berbagai tipe. Berikut jenis-variasi puisi lama nan kerap ditemui dan contohnya:
1. Puisi lama Nasihat
Diversifikasi-jenis pantun yang mula-mula adalah puisi lama nasihat. Pantun ular-ular memiliki isi yang bertujuan mengemukakan pesan moral dan didikan. Puisi lama petuah biasanya memiliki pesan-pesan bijak yang mengajak untuk berbuat baik.
Contoh:
Melancong ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu kepingin pintar
belajarlah dengan betul-betul
2. Puisi lama Absurd
Kelong jenaka merupakan keberagaman-jenis pantun yang dibuat bikin tujuan hiburan. sama sekali pantun absurd dijadikan sebagai media untuk saling menyindir intern suasana yang penuh keakraban, sehingga tak menimbulkan rasa tersinggung, dan dengan kelong komikal diharapkan suasana akan menjadi semakin riang.
Contoh:
Duduk manis di bibir pesisir
Lihat gadis, aduhai tiada dua
Masa muda kebanyakan santai
Sudah jompo berat tertawa
3. Pantun Teka Teki
Ciri-ciri kelong teka-teki adalah kalimat tanya sreg derek pengunci pantun. Kelong ini digdaya teka-teki untuk para pendengarnya.
Model:
Kalau tuan muda teruna
Pakai celana dengan gayanya
Kalau pemilik bijak bagaikan
Biji di asing apa buahnya
4. Kelong Cinta
Kelong pelalah merupakan jenis-variasi pantun yang isi pesannya berhubungan dengan cinta, romantisme maupun asmara antara dua insan. Sebatas masa ini masih banyak orang yang menggunakan pantun demap untuk menelanjangi cintanya.
Contoh:
Walaupun hanya ki sebatang kacang tebu
Tetapi bisa diramu
Meskipun berat ketemu
Cintaku doang untukmu
5. Puisi lama Agama
Tujuan bermula puisi lama agama sama dengan pantun nasihat, merupakan memberikan pesan moral dan bimbingan. Puisi lama agama membincangkan mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Farik pecah pantun nasehat, puisi lama agama lebih spesial isinya karena diselipkan nilai-biji dan cara agama tertentu.
Model:
Banyak rembulan perkara bulan
Tidak semulia rembulan puasa
Banyak tuhan perkara tuhan
Tidak semulia Tuhan Nan Esa
6. Pantun Pepatah
Seperti namanya, pantun peribahasa yakni keberagaman-jenis pantun nan di dalamnya terdapat kalimat peribahasa yang pada umumnya memiliki koalisi taat.
Contoh:
Berakit-jeriau kita ke hulu
Berenang kita ke terpinggirkan
Bersakit-sakit kita dahulu
Bersenang-gemar kemudian
7. Puisi lama Kiasan
Pantun kiasan berisi kelong dengan kalimat kiasan. Artinya, pesan yang terserah sreg pantun ini disampaikan secara tersirat.
Contoh:
Mengejar ke padang datar
Dapatkan rusa belang suku
Berguru kepalang asuh
Ibarat bunga kembang bukan jadi
Baris Ketiga Dan Keempat Pantun Berupa
Source: https://id.berita.yahoo.com/jenis-jenis-pantun-ciri-ciri-075521488.html