Apa Perbedaan Dan Persamaan Nabi Dan Rasul

Secara etimologi, kata ‘Nabi’ mulai sejak dari kata ‘naba’ yang bermanfaat ‘berpokok palagan yang tinggi’. Sementara itu, denotasi Utusan tuhan secara umum adalah Hamba Tuhan SWT yang mendapat kepercayaan konkret tajali pecah Yang mahakuasa SWT bakal dirinya seorang.

Bintang sartan, wahyu yang diturunkan kepada Rasul kemudian tidak disampaikan kepada umatnya. Semata-mata, ilham yang didapat Nabi tersebut diamalkan oleh dirinya koteng dan tidak ada bahara menyampaikan kepada umat alias kaumnya.

Sementara introduksi ‘nabi’ berasal dari pengenalan ‘risala’ nan berarti ‘penyampaian’. Nabi ialah seseorang yang diberikan tajali dan pengapit oleh Allah SWT, yang kemudian diamalkan dan berkewajiban mengedepankan nubuat tersebut kepada umat-Nya.

1. Purwa, Nabi dan Rasul adalah utusan Almalik kepada siapa wahyu diberikan. Nan didasarkan lega firman Almalik SWT di QS. Haji AL: 52

2. Setiap Nabi dan Rasul nan dikirim makanya Almalik yaitu pria karena Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa enggak ada Utusan tuhan dan Rasul wanita.

3. Detik Nabi dan Rasul dilahirkan ke mayapada sampai kematiannya, kamu tidak mempunyai sifat tercela karena nabi dan rasul memiliki sifat yang diselamatkan dari dosa.

4. Shiddiq alias benar, yang berfaedah bahwa semua kegiatan maupun hal yang dilakukan maka itu Nabi dan Rasul adalah sopan.

5. Bisa dipercaya ataupun amanah kerjakan memberikan wahyu yang dikabulkan Rasul dan Rasul boleh dipercaya.

6. Cerdas alias fathonah yang berarti bahwa Nabi dan Utusan tuhan merupakan makhluk berisi dan cerdas intern menyampaikan hukum Islam.

7. Menyampaikan atau tabligh yang berharga bahwa Nabi dan Rasul diutus maka dari itu Allah SWT cak bagi memberikan ramalan kepada umat-Nya.

Untuk total Nabi dan Rasul cak semau yang berpendapat, jumlah Utusan tuhan sebanyak 124 mili turunan, sedangkan total Rasul terserah 312. Belaka, kerumahtanggaan Al-Qur’an hanya ada beberapa tanda Nabi dan Rasul yang disebutkan, sebagaimana penjelasan yang termuat intern piagam Al-Ghafir ayat 787 berikut:

“Dan selayaknya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka suka-suka nan Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (lagi) nan tidak Kami ceritakan kepadamu. Lain dapat cak bagi seorang Rasul membawa satu mukjizat melainkan dengan seizin Allah.” (Qs. Al-Ghafir: 787)

Tentatif itu, terdapat 25 Rasul dan Rasul kerumahtanggaan Al-Qur’an dan Hadits nan wajib dipercayai setiap Mukmin. Nabi dan Nabi yang perlu diketahui antara enggak:

Adam AS, Idris AS, Nuh AS, Hud AS, Alim AS, Ibrahim AS, Luth AS, Ismail AS, Ishak (Ishaq) AS, Yaqub AS, Yusuf AS, Syu’aib AS, Ayyub AS, Dzulkifli AS, Musa AS, Harun AS, Daud AS, Sulaiman AS, Ilyas AS, Ilyasa’ AS, Yunus AS, Zakaria AS, Yahya AS, Isa AS, Muhammad SAW.

Perbedaan Utusan tuhan dan Rasul sekali lagi dapat dilihat berasal keteguhan hati yang silam mengagumkan.

Dari 25 nama-segel Nabi, terdapat lima nabi yang mempunyai resan Ulul ‘Azmi, yaitu para nabi nan memiliki keteguhan hati sangat mengagumkan, tabah luar legal, kesabarannya tidak terbatas, kendati mereka mendapatkan berbagai spesies testing bersumber Sang pencipta SWT.

Detik mendapat cobaan, para Nabi tersebut tetap teguh, panjang usus, dan senantiasa bertawakal privat menyampaikan ajarannya kepada umat-Nya. Kelima Utusan tuhan tersebut adalah Nuh AS, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Muhammad SAW.

Berikut sejumlah perbedaan Nabi dan Nabi yang bisa dipahami:

1. Nabi menyepakati tanzil dari Yang mahakuasa SWT bikin dirinya sendiri, padahal Utusan tuhan menerima wahyu dari Allah SWT cak bagi disampaikan kepada umat-Nya.

2. Nabi diutus kepada kaum yang sudah berkepastian, sementara itu Rasul diutus kepada kaum nan belum beriman (kafir).

3. Perbedaan Nabi dan Rasul terserah pada jumlahnya. Kuantitas Nabi lampau banyak yaitu invalid lebih 124.000 padahal jumlah Rasul merupakan 312.

4. Semua Nabi tidak signifikan Nabi, sekadar Rasul sudah pasti Rasul.

5. Perbedaan Utusan tuhan dan Nabi bersendikan cara turunnya petunjuk. Nabi hanya mendapatkan wahyu melalui impi, sedangkan Rasul dapat mengamini wahyu melalui impi ataupun melampaui malaikat serta bisa melihat dan berkomunikasi secara sekalian dengan malaikat.

6. Cak semau rasul yang dibunuh makanya kaumnya, doang seluruh utusan tuhan yang diutus Allah SWT selamatkan bersumber percobaan pemusnahan yang dilakukan maka dari itu kaumnya.

Sumber:
Berpendidikan, Liputan6.com (Reporter: Yunisda Dwi Saputri, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 18/1/2019)